TERAPI
AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI
PERSEPSI: HALUSINASI
RUANG ANGGUR RSJ KOTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Terapi aktivitas kelompok merupakan
bagian dari terapi modalitas dalam asuhan keperawatan khususnya dalam
memberikan tindakan keperawatan jiwa, terapi aktivitas kelompok merupakan salah
satu terapi yang dilakukan oleh perawat kepada sekelompok klien yang memiiliki
masalah keperawatan jiwa yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan
kelompok sebagai target asuhan. Kelompok adalah kumpulan yang memilki hubungan
satu dengan yang lain, saling bergantung, dan mempunyai norma yang sama (Stuart
dalam Kelitat, 2009). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, tajut,
kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik. Semua
kondisi ini akan memengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok member
dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi
dalam kelompok.
B.
Tujuan
- Tujuan Umum
Penulisan makalah ini berjudul tentang
Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk memenuhi tugas Asuhan
Keperawatan Jiwa.
- Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui Pengertian TAK
b.
Untuk mengetahui Fungsi TAK
c.
Untuk mengetahui Tujuan TAK
d.
Untuk mengetahui Kerangka Teoritis Kelompok
e.
Untuk mengetahui Komponen dan Perkembangan Kelompok
f.
Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi Kelompok
g.
Untuk mengetahui Pengorganisasian Kelompok
h.
Untuk mengetahui Jenis-jenis TAK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Terapi Kelompok adalah psikoterapi yang
dilakukan pada sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama
lain dipimpin oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih.
(Direktorat Kesehatan Jiwa)
Terapi aktivitas kelompok : Stimulasi
sensori adalah upaya untuk menstimulasi semua pancaindera (sensoori) agar
memberi respon yang adekuat (Keliat, 2009)
Terapi aktivitas kelompok: stimulasi
sensori merupakan aktivitas yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada
sensori klien, kemuadian diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi
atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.Terapi aktivitas
kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami kemunduran
fungsi sensoris.Tekhnik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan
pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal maupun
eksternal (Purwaningsih, 2009).
B.
Fungsi
Kelompok berfungsi sebagai tempat
berbagai pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan
menemukan hubungan interpersonal yang baik, serta mengembangkan perilaku yang
adaptif. Anggota kelompok merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya
oleh anggota kelompok yang lain.
C.
Tujuan
Tujuan Umum:
- Meningkatkan kemampuan uji realitas
- Membentuk sosialisasi
- Meningkatkan fungsi psikologis : meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional dengan perilaku defensive
- Membangkitkan motivasi bagi kemampuan fungsi kognitif dan afektif
Tujuan Khusus:
- Meningkatkan identitas diri
- Menyalurkan emosi
- Keterampilan hubungan social
Tujuan Rehabilitatif:
- Meningkatkan kemampuan hidup mandiri
- Soialisasi di tengah masyarakat
- Empati
- Meningkatkan pengetahuan problema hidup dan penyelesaian.
D.
Kerangka Teoritis Terapi Aktivitas Kelompok
- Model fokal konflik
Menurut Whiteaker dan Liebermen's,
terapi kelompok berfokus pada kelompok daripada individu. Prinsipnya:
Terapi kelompok dikembangkan berdasarkan
konflik yang tidak disadari.Pengalaman kelompok secara berkesinambungan muncul
kemudian konfrontir konflik untuk penyelesaian masalah, tugas terapis membantu
anggota kelompok memahami konflik dan mencapai penyelesaian konflik.
Menurut model
ini pimpinan kelompok
(Leader) harus
memfasilitasi dan memberikan kesempatan
kepada anggota untuk mengekpresikan
perasaan dan mendiskusikan perasaan dan mendiskusikannya untuk penyelesaian
masalah.
- Model komunikasi
Model komunikasi menggunakan
prinsip-prinsip teori komunikasi dan komunikasi terapeutik. Diasumsikan bahwa
disfungsi atau komunikasi tak efektif dalam kelompok akan menyebabkan
ketidakpuasan anggota kelompok, umpan balik tidak sekuat dari kohesi atau
keterpaduan kelompok menurun.
Dengan menggunakan model ini leader
memfasilitasi komunikasi efektif, masalah individu atau kelompok dapat
diidentifikasi dan diselesaikan.
Leader mengajarkan pada kelompok bahwa:
a.
Perlu berkomunikasi
b.
Anggota harus
bertanggung jawab pada semua level,
misalnya komunikasi verbal, nonverbal, terbuka dan tertutup
c.
Pesan yang disampaikan dapat dipahami orang lain
d.
Anggota dapat menggunakan teori komunikasi dalam membantu
satu dan yang lain untuk melakukan komunikasi efektif
Model ini bertujuan membantu
meningkatkan ketrampilan interpersonal dan sosial anggota kelompok.
Selain itu teori komunikasi membantu
anggota merealisasi bagaimana mereka berkomunikasi lebih efektif.
Selanjutnya leader juga perlu
menjelaskan secara singkat prinsip-prinsip komunikasi dan bagaimana menggunakan
didalam kelompok serta menganalisa proses komunikasi tersebut.
- Model interpersonal
Sullivan mengemukakan bahwa tingkah laku
(pikiran, perasaan, tindakan) digambarkan nielalui hubungan interpersonal.
Contoh : Interaksi dalam kelompok dipandang sebagai proses sebab akibat dari
tingkah laku anggota lain.
Pada teori ini terapis bekerja dengan
individu dan kelompok.Anggota kelompok ini belajar dari interaksi antar anggota
dan terapis.Melalui ini kesalahan persepsi dapat dikoreksi dan perilaku sosial
yang efektif dipelajari.
Perasaan cemas
dan kesepian merupakan
sasaran untuk mengidentifikasi
dan merubah tingkah laku/perilaku. Contoh : Tujuan salah satu aktifitas
kelompok untuk meningkatkan hubungan interpersonal. Pada saat konflik
interpersonal muncul, leader menggunakan
situasi tersebut untuk
mendorong anggota untuk mendiskusikan perasaan mereka dan
mempelajari konflik apa yang rnembuat anggota merasa cemas dan menentukan
perilaku apa yang digunakan untuk menghindari atau menurunkan cemas pada saat
terjadi konflik.
- Model psikodrama
Dengan model ini memotivasi anggota
kelompok untuk berakting sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau
peristiwa yang pernah lalu.Anggota memainkan peran sesuai dengan yang pernah
dialami. Contoh : Klien memerankan ayahnya yang dominan atau keras.
E.
Komponen dan Perkembangan
Menurut Stuart & Laraia (2001, dalam
Keliat dan Akemat, 2005), komponen kelompok terdiri dari delapan aspek, yaitu
sebagai berikut:
- Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan komunikasi,
proses pengambilan keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur
kelompok menjaga stabilitas dan membantu pengaturan pola perilaku dan
interaksi. Struktur dalam kelompok diatur dengan adanya pemimpin dan anggota,
arah komunikasi dipandu oleh pemimpin, sedangkan keputusan diambil secara
bersama.
- Besar Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman
adalah kelompok kecil yang anggotanya berkisar antara 5-12 orang. Jumlah
anggota kelompok kecil menurut Stuart dan Laraia (2001, dalam Keliat dan
Akemat, 2005) adalah 7-10 orang, sedangkan menurut Rawlins, Williams, dan Beck
(1993, dalam Keliat dan Akemat, 2005) adalah 5-10 orang. Jika anggota kelompok
terlalu besar akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan
perasaan, pendapat, dan pengalamannya. Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi
informasi dan interaksi yang terjadi. Sedangkan menurut Johnson (dalam Yosep,
2009) terapi kelompok sebaiknya tidak lebih dari 8 anggota karena interaksi dan
reaksi interpersonal yang terbaik terjadi pada kelompok dengan jumlah sebanyak
itu. Apabila keanggotaanya lebih dari 10, maka akan terlalu banyak tekanan yang
dirasakan oleh anggota sehingga anggota merasa lebih terekspos, lebih cemas,
dan seringkali bertingkah laku irasional.
- Lamanya Sesi
Waktu optimal untuk satu sesi adalah
^0-40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60-120 menit bagi fungsi
kelompok yang tinggi (Stuart & Laraia, dalam Keliat dan Akemat, 2005).
Biasanya dimulai dengan pemanasan berupa orientasi, kemudian tahap kerja, dan
finishing berupa terminasi. Banyaknya sesi tergantung pada tujuan kelompok,
dapat satu kali atau dua kali perminggu; atau dapat direncanakan sesuai dengan
kebutuhan.
- Komunikasi
Tugas pemimpin kelompok yang terpenting
adalah mengobservasi dan menganalisa pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin
menggunakan umpan balik untuk memberi kesadaran pada anggota kelompok terhadap
dinamika yang terjadi.
- Peran Kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang
terjadi dalam kelompok. Ada tiga peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan
anggota kelompok dalam kerja kelompok (Bernes & Sheats, 1948, dalam Keliat
dan Akemat, 2005), yaitu maintenance roles, task roles, dan individual role.
Maintence role, yaitu peran serta aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok.
Task roles, yaitu fokus pada penyelesaian tugas. Individual roles adalah
self-centered dan distraksi pada kelompok.
- Kekuatan Kelompok
Kekuatan (power) adalah kemampuan
anggota kelompok dalam mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk
menetapkan kekuatan anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian siapa
yang paling banyak mendengar dan siapa yang membuat keputusan dalam kelompok.
- Norma Kelompok
Norma adalah standar perilaku yang ada
dalam kelompok. Pengharapan terhadap perilaku kelompok pada masa yang akan
datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan saat ini. Pemahaman tentang norma
kelompok berguna untuk mengetahui pengaruhnya terhadap komunikasi dan interaksi
dalam kelompok. Kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan normal kelompok, penting
dalam menerima anggota kelompok. Anggota kelompok yang tidak mengikuti norma
dianggap pemberontak dan ditolak anggota kelompok lain.
- Kekohesifan
Kekohesifan adalah kekuatan anggota
kelompok bekerja sama dalam mencapai tujuan. Hal ini mempengaruhi anggota
kelompok untuk tetap betah dalam kelompok. Apa yang membuat anggota kelompok
tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu diidentifikasi agar kehidupan
kelompok dapat dipertahankan.
Perkembangan Kelompok
Kelompok sama dengan individu, mempunyai
kapasitas untuk tumbuh dan kembang. Pemimpin akan mengembangkan kelompok
melalui empat fase (Kelliat, 2005) yaitu:
1.
Fase PraKelompok
Hal penting yang haras diperhatikan
ketika memulai kelompok adalah tujuan dari kelompok.Ketercapaian tujuan sangat
dipengaruhi oleh perilaku pemimpin dan pelaksana kegiatan kelompok untuk
mencapai tujuan tersebut.Untuk itu perlu disusun panduan pelaksanaan kegiatan
kelompok.
2.
Fase Awal Kelompok
Fase ini ditandai dengan ansietas karena masuknya kelompok baru. Dan peran
yang baru. Fase ini terbagi dalam tiga fase (Kelliat, 2005) yaitu:
a.
Tahap Orientasi
Pada
tahap ini pemimpin kelompok lebih aktif dalam memberi pengarahan. Pemimpin
kelompok mengorientasikan anggota pada tugas utama dan melakukan kontrak yang
terdiri dari tujuan, kerahasian, waktu pertemuan, struktur, kejujuran dan
aturan komunikasi, misalnya hanya satu orang yang berbicara pada satu waktu,
norma perilaku, rasa memiliki, atau kohesif antara anggota kelompok diupayakan
terbentuk pada fase orientasi.
b.
Tahap Konflik
Peran
dependen dan independent terjadi pada tahap ini, sebagian ingin pemimpin yang
memutuskan dan sebagian ingin pemimpin lebih mengarahkan, atau sebaliknya
anggota ingin berperan sebagai pemimpin.Adapula anggota yang netral dan dapat
membantu menyelesaikan konflik peran yang terjadi.Perasaan bermusuhan yang
ditampilkan, baik antara kelompok maupun anggota dengan pemimpin dapat terjadi
pada tahap ini.Pemimpin perlu memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positif
maupun negative dan membantu kelompok mengenali penyebab konflik.Serta mencegah
perilaku yang tidak produktif,
seperti menuduh anggota
tertentu sebagai penyebab konflik.
c.
Tahap Kohesif
Setalah
tahap konflik, anggota kelompok merasakan ikatan yang kuat satu sama lain.
Perasaan positif akan semakin sering diungkapkan. Pada tahap ini, anggota
kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih intim satu sama
lain. Pemimpin tetap berupaya memberdayakan kemampuan anggota kelompok dalam
melakukan penyelesaian masalah. Pada tahap akhir fase ini, tiap anggota
kelompok belajar bahwa perbedaan tidak perlu ditakutkan, mereka belajar
persamaan dan perbedaan, anggota kelompok akan membantu pencapaian tujuan yang
menjadi suatui realitas.
3.
Fase Kerja Kelompok
Pada
fase mi, kelompok sudah menjadi tim, walaupun mereka bekerja keras, tetapi menyenangkan bagi anggota dan
pemimpin kelompok. Kelompok
menjadi stabil dan realistis. Tugas utama pemimpin adalah membantu kelompok
mencapai tujuan dan tetap menjaga kelompok ke arah pencapaian tujuan, serta
mengurangi dampak dari faktor apa saja yang dapat mengurangi produktivitas
kelompok. Selain itu pemimpin
juga bertindak sebagai konsultan. Beberapa problem yang mungkin muncul adalah subgroup, conflict,
self-desclosure,dan resistance.
Beberapa anggota kelompok menjadi sangat akrab, berlomba mendapatkan perhatian
pemimpin, tidak ada lagi kerahasian karena keterbukaan sangat tinggi dan
keengganan berubah perlu didefinisikan pemimpin kelompok agar segera melakukan
strukturisasi. Pada akhir fase ini,
anggota kelompok menyadari produktivitas dan kemampuan yang bertambah disertai percaya diri dan kemandirian. Pada fase ini kelompok segera masuk ke fase berikutnya yaitu perpisahan.
4.
Fase Terminasi
Terminasi
dapat sementara atau akhir.Terminasi dapat pula terjadi karena anggota kelompok
atau pemimpin kelompok keluar dari
kelompok.Evaluasi umumnya difokuskan pada jumlah pencapaian, baik
kelompok maupun individu.Pada tiap sesi dapat pula dikembangkan instrument evaluasi kemampuan individual dari anggota kelompok. Terminasi dapat dilakukan pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang merupakan paket dengan memperhatikan pencapaian tertentu. Terminasi yang sukses ditandai oleh perasaan puas dan pengalaman kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari-hari.
kelompok.Evaluasi umumnya difokuskan pada jumlah pencapaian, baik
kelompok maupun individu.Pada tiap sesi dapat pula dikembangkan instrument evaluasi kemampuan individual dari anggota kelompok. Terminasi dapat dilakukan pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang merupakan paket dengan memperhatikan pencapaian tertentu. Terminasi yang sukses ditandai oleh perasaan puas dan pengalaman kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari-hari.
F.
Faktor yang Mempengaruhi TAK
- Perawat
Perawat
berperan sebagai tim terapis dalam TAK selama proses TAK berlangsung, perawat
perlu untuk memberikan support pada klien agar mau aktif dalam kegiatan. Dan
memberikan pujian untuk setiap keberhasilan yang dilakukan klien.
- Keluarga
Dukungan
dari keluarga bagi anggota keluarganya yang sedang dirawat sangat diperlukan
agar pasien merasa dirinya dihargai dan dibutuhkan. Dan dukungan dari keluarga
ini juga dapat membantu klien untuk mau mengikuti TAK
- Lingkungan
Dibutuhkan
suasana yang kondusifdan nyaman, serta tidak dekat dengan keramaian, agar saat
TAK diberikan klien dapat fokus terhadap kegiatan yang dilakukan.
- Anggota Kelompok
Hubungan
antara anggota kelompok yang satu dengan anggota yang lain perlu dijalin secara
akrab. Perawat perlu memfasilitasi agar keakraban antar anggota kelompok dapat
terjalin dengan baik.
- Obat
Setiap
pasien gangguan jiwa membutuhkan pengobatan yang teratur agar pasien berada dalam keadaan tenang dan dapat
diarahkan dalam jadwal kegiatan
harian.
G.
Pengorganisasian Kelompok
Menurut Bulletin
Klasik, 2008 :
1. LEADER
Fungsinya:
a) Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
b) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan umpan balik.
d) Sebagai "rolemode"
e) Memotivasi
setiap anggota kelompok
untuk mengemukaan pendapat dan
memberikan umpan balik.
2.
CO-LEADER
Fungsinya : membantu leader
dalam mengorganisasikananggota
kelompok.
3.
OBSERVER
Fungsinya:
a)
Mengobservasi semua respon
klien.
b)
Mencatat semua proses
yang terjadi dan
semua perubahan perilaku klien.
c)
Memberikan umpan balik
terhadap kelompok
4.
FASILITATOR
Fungsinya:
a)
Membantu leader
memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi kelompok
b)
Memfokuskan kegiatan
c)
Membantu mengkoordinasi
anggota kelompok
H.
Jenis-jenis TAK
Terapi
aktifitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling banyak
ditemukan ditemukan dikelompok sebagai berikut:
1.
TAK Sosialisasi (untuk
klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil dan sehat secara fisik).
2.
TAK Stimulasi Sensori
(untuk klien yang mengalami gangguan sansori).
3.
TAK Orientasi Realita
(untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya, klien waham yang
telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik).
4.
TAK Stimulasi Persepsi:
Halusinasi (Untuk Klien Dengan Halusinasi)
5.
TAK Peningkatan Harga
DM (Untuk Klien Dengan HDR)
6.
TAK Penyaluran Energy
(untuk klien perilau kekerasan yang telah dapat mengekspresikan marahnya secara
konstruktif, klien menarik diri yang dapat berhubungan dengan orang lain secara
bertahap dan sehat secara fisik)
Kegiatan
kelompok dibedakan berdasarkan kegiatan kelompok sebagai tindakan keperawatan
pada kelompok dan terapi kelompok. Menurut kelliat, 2005 membagi kelompok
menjadi tiga yaitu:
1.
Terapi Kelompok
Terapi
kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu
tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu. Focus terapi
kelompok adalah membuat sadar diri, peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan atau ketiganya.
2.
Kelompok Terapeutik
Kelompok
terapeutik membantu mengatasi stress emosi, penyakit fisik krisis, tumbuh
kembang, atau penyesuaian social, misahiya kelompok ibu hamil yang akan menjadi
ibu, individu yang kehilangan, dan penyakit terminal. Banyak kelompok
terapeutik dikembangkan menjadi self-help-group. Tujuan dari kelompok ini
adalah sebagai berikut : mencegah masalah
kesehatan, mendidik dan
mengembangkan potensi anggota
kelompok, meningkatkan kualitas kelompok. antara anggota kelompok saling
membantu dalam menyelesaiakan masalah.
3.
Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK)
Terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompoLHasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
persepsi atau alternative penyelesaian masalah.Tujuan umum terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Sedangkan tujuan khususnya adalah klien dapat mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan kepadanya dengan tepat, klien dapat menyelesaikan masalah yang
timbul dari stimulus yang dialami. Aktivitas terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi dibagi dalam empat bagian yaitu :
a.
Aktivitas
mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari
Klien
yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien dengan perubahan perubahan
persepsi sensori dan klien menarik diri yang telah mengikuti terapi aktivitas
kelompok sosialisasLAktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu aktivitas menonton televisi, aktivitas membaca
majalah/Koran/artikel dan aktivitas melihat gambar.
b.
Aktivitas
mempersepsikan stimulus nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan
Klien
yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien dengan perilaku kekerasan
yang telah kooperatif. Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu : aktivitas mengenal kekerasan yang biasa dilakukan,
aktivitas mencegah kekerasan melalui kegiatan fisik, aktivitas mencegah
perilaku kekerasan melalui interaksi social asertif, aktivitas mencegah
perilaku kekerasan
melalui kepatuhan minum
obat, aktivitas mencegah perilaku
kekerasan melalui kegiatan ibadah.
c.
Aktivitas mempersepsikan stimulus
nyata yang menyebabkan
harga diri rendah
harga diri rendah
Klien
yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien gangguan konsep diri : harga
diri rendah. Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu : aktivitas mengidentifikasikan aspek yang membuat harga diri
rendah dan aspek positif kemempuan yang dimiliki selama hidup (di rumah dan di
rumah sakit), aktivitas melatih kemampuan yang dapat digunakan di rumah sakit
dan di rumah
d.
Aktivitas
mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan
Klien yang mempunyai indikasi aktivitas ini adalah klien yang mengalami
perubahan persepsi sensori : halusinasi. Aktivitas ini dibagi dalam beberapa
sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu : aktivitas mengenal halusinasi,
aktivitas mengusir/menghardik halusinasi, aktivitas mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan, aktivitas mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap, aktivitas mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
I.
Terapi Aktivitas Kelompok
Halusinasi
1.
Pengertian Halusinasi
Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan
persepsi sensori, merasakan sensasi palsu berupa suara- suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, dan penghirup.
2.
Etiologi
Menurut
Budi Anna,SKP. M.App Sc. Dkk : pada proses keperawatan, kesehatan Jiwa
1998,adalah:
a.
Adanya ketidak mampuan
menilai dalam berespon realitas atau tidak
b.
Dapat membedakan antara
stimulus eksternal atau internal,
c.
Terganggunya fungsi
otak,
d.
Gangguan fungsi emosi,
motorik dan sosial.
3.
Jenis - Jenis
Halusinasi:
a.
Halusinasi pendengaran
( auditorik )
secara manusia, hewan, musik, mesin,
dll.
b.
Halusinasi penglihatan
( Visual ) berbentuk sinar, kilatan, cahaya, orang, dll.
c.
Halusinasi penciuman
(olfaktorius) mencium bau - bauan
d.
Halusinasi pengecapan,
merasa mengecap sesuatu
e.
Halusinasi peraba,
klien merasa di raba atau di pegang.
4.
Gejala Halusinasi
Menurut Rasman 1999:
24, gejala halusinasi yaitu:
a.
Bicara, senyum, dan
tertawa sendiri
b.
Menarik diri dan
menghindarkan diri dari orang lain
c.
Tidak dapat membedakan
nyata dan tidak nyata
d.
Tidak dapat memusatkan
perhatian
e.
Curiga, bermusuhan,
merusak.
5.
Tujuan TAK halusinasi
a.
Tujuan umum
Peningkatan Kepekaan
Tehadap stimulus
b.
Tujuan khusus
1)
Klien dapat
menjelasakan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
2)
Klien dapat memahami
car menghardik halusinasi
3)
Klien dapat
memperagakan cara menghardik halusinasi
6.
Klien
Karakteristik/ criteria
Dalam
kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK) Stimulasi sensorik mengambar di ikuti
oleh semua pasien atau anggota kelompok yang mempunyai stimulus atau pengalaman
di masa lalu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Terapi
Kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien bersama-sama
dengan jalan berdiskusi satu sama lain dipimpin oleh seorang terapis atau
petugas kesehatan jiwa yang terlatih. (Direktorat Kesehatan Jiwa)
Terapi
aktivitas kelompok : Stimulasi sensori adalah upaya untuk menstimulasi semua
pancaindera (sensoori) agar memberi respon yang adekuat (Keliat, 2009)
B.
Saran
Kami
selaku penyusun merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
PREPLANNING TERAPIAKTIFITAS KELOMPOK(TAK)
TAK STIMULASIPERSEPSI: HALUSINASI
Sesi 1: Mengenal
Halusinasi
A. TOPIK
TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Sesi 1: Mengenal halusinasi
B. TUJUAN
1. Klien dapat mengenal
halusinasi.
2. Klien mengenal waktu terjadi
halusinasi.
3. Klien mengenal situasi terjadi
halusinasi.
4. Klien mengenal perasaannya pada
saat terjadi halusinasi
C. KRITERIA KLIEN
Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi: halusinasi.
D. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
Hari/tanggal :
Selasa, 17 Februari 2015
Waktu Pelaksanaan : Pukul 09.00
- 11.30 (30 menit)
Pembukaan : 5 menit
Inti : 20 menit
Penutup : 5 menit
Tempat : Ruang Anggur RSJ Kota
Pembagian Tugas
- 1 Leader : A
- 1 Co Leader : S
- 1 Observer : P
- 2 Fasilitator : M, K, C
E. METODE
1. DiskusidanTanyajawab
2. Bermain peran/ simulasi.
F. ANTISIPASI MASALAH
1. Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
2. Lama kegiatan 45 menit
3. Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai.
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan
tenang, dilakukan ditempat
tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasiterhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai
menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti
kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam
kondisi baik
e. Leader, Co-leader,
Fasilitator, observer berperan
sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi
seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu
mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi
peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader
melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan
hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang
dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
a. 100% klien dapat mengenal
halusinasi.
b. 98 % klien mengenal waktu
terjadi halusinasi.
c. 95 % klien mengenal situasi
terjadi halusinasi.
d. 95 % klien mengenal perasaannya
pada saat terjadi halusinasi
H. PROSES EVALUASI
1. Observer mengobservasi &
mencatat respon anggota (klien)
2. Observer mencatat semua proses
yg terjadi& semua perubahan perilaku anggota (klien)
3. Observer memberikan umpan balik
pada kelompok
I. MEDIA/ALAT
1. Spidol
2. Kertas HVS
3. Tikar
J. SETTING
1. Terapis dan klien duduk bersama
dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Observer
: Pasien
: Fasilitator
K. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan
indikasi (contoh : klien dengan perubahan sensori persepsi: halusinasi)
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat, tempat dan
setting pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan
terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan
semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi dan validasi:
menanyakan perasaan klien saat ini Menanyakan apakah klien masih mendengar
suara-suara
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang datang
2) Terapis menjelaskan aturan main
berikut:
(a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
(b) Lama kegiatan 45 menit.
(c) Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai.
L. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
Sesi 1 :
Stimulasi
Persepsi: Halusinasi
Kemampuan
mengenal halusinasi
No
|
Nama klien
|
Menyebut isi halusinasi
|
Menyebut waktu terjadi halusinasi
|
Menyebut situasi terjadi halusinasi
|
Menyebut perasaan saat halusinasi
|
1.
|
|||||
2.
|
|||||
3.
|
|||||
4.
|
|||||
5.
|
|||||
6.
|
|||||
7.
|
|||||
8.
|
Sesi 2 :
Mengontrol halusinasi dengan menghardik
A. TOPIK
TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Sesi 2: Mengontrol halusinasi dengan menghardik
B. TUJUAN
- Klien dapat menjelaskan cara selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
- Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
- Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
C. KRITERIA KLIEN
Klien dengan halusinasi yang sudah mengenal halusinasi
D. METODE
1. Diskusi dan tanggung jawab
2. Bermain peran / stimulasi
E. ANTISIPASI MASALAH
1. Jika ada peserta yang hendak
keluar dari kelompok maka harus izin terlebih dahulu kepada terapis, kemudian terapis
menanyakan siapa namanya dan alasannya mengapa keluar dari ruangan, kemudian
terapis akan bertanya kepada anggota kelompok lain boleh/tidak klien tersebut
keluar dari ruangan.
2. Apabila ada anggota kelompok
lain di luar yang ingin mengikuti TAK maka leader akan meminta persetujuan dari
semua anggota kelompok boleh/ tidak klien tersebut masuk ke dalam anggota
kelompoknya.
3. Jika diperbolehkan maka leader
akan menjelaskan tujuan terapi dan peraturan yang hams dipatuhi oleh semua
anggota kelompok.
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planing TAK sudah siap satu
hari sebelum dilaksanakannya kegiatan.
b. Alat dan tempat siap.
c. Perencanaan penentuan terapi
aktifitas kelompok sesuai dan tepat.
d. Sudah dibentuknya struktur
organisasi atau pembagian tugas.
e. Terapis danklien siap.
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa digunakan
sesuai rencana.
b. Peserta mau atau bersedia untuk
melakukan kegiatan yang telah direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a. 100 % Klien dapat
menjelaskan cara selama
ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
b. 95 % Klien dapat memahami cara
menghardik halusinasi
c. 90% Klien dapat memperagakan
cara menghardik halusinasi
G. PROSES EVALUASI
1. Observer mengobservasi &
mencatat respon anggota (klien)
2. Observer mencatat semua proses
yg terjadi& semua perubahan perilaku anggota (klien)
3. Observer memberikan umpan balik
pada kelompok
H. MEDIA/ALAT
1. Tikar
2. Botol
3. Jadwal kegiatan klien
J. SETTING
1. Terapis dan klien duduk bersama
dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
K. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada
klien.yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat, tempat dan
setting pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis pakai papan
nama
b. Evaluasi dan validasi
1) Terapis menanyakan perasaan
klien saat ini
2) Terapis menanyakan pengalaman
halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi, dan perasaan
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu dengan latihan salah satu cara
mengontrol halusinasi dengan menghardik
2) Terapis menjelaskan aturan main
berikut:
(a) Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
(b) Lama kegiatan45 menit.
(c) Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai.
(d) Putar music yang asik sebagai
back sound, cara permainan yang akan dilakukan pada sesi ke 2 yaitu memutar
botol untuk menunjuk salah satu pasien untuk melakukan cara menghardik
halusinasi, caranya botol ditidurkan laku diputar dan siapa yang tertujuk
dengan botong bagian atas maka dialah yang akan
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi)
tentang isinya, waktu terjadinya dan perasaan klien saat terjadi.
b. Putar music edarkan balon
searah jarum jam, apabila music berhenti klien yang memegang balon terakhir
dianjurkan untuk menceritakan isi
halusinasi, kapan tejadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien
saat terjadi halusinasi, lakukan hingga semua peserta mendapat giliran.
c. Hasilnya tulis di kertas HVS
d. Beri pujian ketika klien
melakukannya dengan baik.
e. Kasih kesempatan klien lain
untuk bertanya
f. Ulangi kegiatan tsb sampai
semua anggota mendapat giliran
g. Simpulkan isi,waktu terjadi,
situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.
h. Beri reinforcement positif
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
b. Tindaklanjut
Terapis meminta klien melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya
jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan
datang, yaitu cara menggontrol halusinasi dengan menghardik
2) Menyepakati waktu dan tempat.
mendapat giliran untuk
memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
5. Tahap kerja
a. Terapis meminta klien
menceritakan apa yang dilakukanya pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana
hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran
b. Terapis mempersiapkan botol
ditengaah-tengah peserta yang mengikuti TAK, botol dimiringkan, botol siap
untuk diputar. Terapis memutar botol tersebut, hingga botol berhenti dan botol bagian
atas menunjuk kepada salah satu peserta maka peserta itulah yang akan maju dan
memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Hasilnya tulis di kertas HVS
d. Beri pujian ketika klien
melakukannya dengan baik.
e. Kasih kesempatan klien lain
untuk bertanya
f. Ulangi kegiatan tsb sampai
semua anggota mendapat giliran
g. Simpulkan isi,waktu terjadi,
situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.
h. Beri reinforcement
i.
Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi
saat halusinasi muncul
j.
Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: "pergi janggan
ganggu saya, kamu palsu"
k. Terapis meminta masing-masing
klien memperagakan cara menghardik halusinasi dimulai dari klien yang mau
mendapat giliran pertama jika tidak mau maka terapis menunjuk klien sampai
semua peserta mendapatkan giliran
l.
Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi
6. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien
untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
2) Memasukan kegiatan menghardik
dalam jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datng
1) Terapis membuat kesepakatan
dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan.
2) Terapis membuat kesepakatan
waktu dan tempat TAK berikutnya.
L. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
Sesi 2 :
Stimulasi
Persepsi: Halusinasi
Kemampuan
menghardik halusinasi
No
|
Aspek
yang dinilai
|
Nama
klien
|
||||||
1.
|
Menyebutkan cara yang selama
ini digunakan mengatasi halusinasi
|
|||||||
2.
|
Menyebutkan efektivitas cara
|
|||||||
3.
|
Menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
|
|||||||
4.
|
Memperagakan menghardik halusinasi
|
WONGPOKER | Agen Poker Bandar Domino QQ Online Indonesia Terpercaya.
ReplyDelete7 Games Dalam 1 Web:
- POKER
- BANDAR CAPSA,
- DOMINO QQ
- BANDAR Q
- ADU Q,
- BANDAR POKER.
- SAGONG ( Update Terbaru ).
Min DEPO Rp.10.000, Min WD Rp.20.000.
Promo Dari WONGPOKER:
- Bonus TURNOVER Mingguan Sebesar 0,5%.
- Bonus REFERRAL Sebesar 20%.
Baca Keterangan Selanjutnya
Daftarkan Diri Anda Dan Teman Anda Sekarang Juga Hanya Di Situs Poker Domino QQ Online Indonesia Terpercaya WONGPOKER
Dilayani Oleh CS Kita Yang Profesional, Ramah & Tamah.
Main Dan Menangkan JACKPOT Ratusan Juta Setiap Harinya Hanya Di Wongpoker
LINK ALTERNATIF POKER ONLINE
ReplyDeleteCARA MEMPERBESAR PENIS
KELUARAN SGP
SITUS JUDI DEWA TOGEL ONLINE
VODKAPOKER
Agen Poker DominoQQ Terpercaya
XXX SITUS BOKEP HD UPDATE SETIAP HARI
ReplyDeletePREDIKSI TOGEL HK PALING JITU & AKURAT
SITUS BOCORAN TOGEL & PENGELUARAN PASARAN TOGEL UPDATE SETIAP HARI
CERITA SEX PERKOSAAN BERUJUNG KENIKMATAN
ReplyDeleteBERITA HARI INI
ReplyDeleteUpdate Terbaru Live Score Dan Berita Terbaru Dunia Sepak bola Hanya Di berita bola terupdate
ReplyDeleteCerita Seks Dewasa Hot Bokep Mesum Hanya Di Cerita Seks Kisah Nyata Terbaru 2018
borneopoker
ReplyDeleteamanqq
Lasvegasqq
Nusantarapoker
neroqq
Cerita69
Cerita69
Cerita96
Cerita96
pokerinfo
DOMINO Q
ReplyDeletePoker Online
DOMINO Qiu Qiu
Capsa Susun
Agen Domino Online
Agen Poker Online
Agen Poker 88
hi yuk bergabung bersama kami...mobapoker
ReplyDeleteBERITA TERKINI
ReplyDeleteLink Alternatif Hottogel
ReplyDeletePengeluarna HK
ReplyDeleteKeluaran HK
Pengeluarna SGP
Keluaran SGP
Pengeluarna Sidney
Keluaran Sidney
JPPOKER
ReplyDeleteBERITA VIRAL
ReplyDeleteAGEN POKER TERBAIK
WONGPOKER | Agen Poker Bandar Domino QQ Online Indonesia Terpercaya.
ReplyDeleteWWW.WONGPOKER.GAMES
7 Games Dalam 1 Web:
- POKER
- BANDAR CAPSA,
- DOMINO QQ
- BANDAR Q
- ADU Q,
- BANDAR POKER.
- SAGONG ( Update Terbaru ).
Min DEPO Rp.10.000, Min WD Rp.20.000.
Promo Dari WONGPOKER:
- Bonus TURNOVER Mingguan Sebesar 0,5%.
- Bonus REFERRAL Sebesar 20%.
Baca Keterangan Selanjutnya
Daftarkan Diri Anda Dan Teman Anda Sekarang Juga Hanya Di Situs Poker Domino QQ Online Indonesia Terpercaya WONGPOKER
Dilayani Oleh CS Kita Yang Profesional, Ramah & Tamah.
Main Dan Menangkan JACKPOT Ratusan Juta Setiap Harinya Hanya Di Wongpoker
Kunjungi kami : WWW.WONGPOKER.GAMES
ReplyDeleteMWpoker ONLINE
Agen Poker Bonus Deposit 30%
Bandar Poker Bonus Deposit 30%
Main Poker Bonus Deposit 30%
Judi Poker Bonus Deposit 30%
Judi Poker Online
Jackpot Poker
Bandar Kartu
AGEN DOMINO
POKER ONLINE
BANDAR POKER
DAFTAR POKER
AGEN POKER TERPERCAYA
AGEN POKER TERBAIK
MAIN POKER
BANDAR POKER PROMO BONUS
Livechat VodkaPoker
ReplyDeleteLink Alternatif VodkaPoker
Pengeluaran HK
ReplyDelete
ReplyDeleteMWpoker ONLINE
Minimal depo RP 10.000
Minimal Wede Rp 20,000
BONUS NEW Member 30%
BONUS harian 10%
BONUS referral 15%
Bonus mingguan up to 0.5%
Agen Poker Bonus Deposit 30%
Bandar Poker Bonus Deposit 30%
Main Poker Bonus Deposit 30%
Judi Poker Bonus Deposit 30%
Judi Poker Online
Jackpot Poker
Bandar Kartu
AGEN DOMINO
POKER ONLINE
BANDAR POKER
DAFTAR POKER
AGEN POKER
BANDAR DOMINO
MAIN POKER
BANDAR POKER PROMO BONUS
MAINQQ
Texas Holdem Poker
Klikk >>> TIPS BERMAIN JUDI POKER AGAR MENANG TERUS
BERITA TERKINI INDONESIA
ReplyDeleteAGEN POKER TERBAIK
POKER TERPERCAYA
Link Alternative JPPOKER
LIVECHAT JPPOKER
Klikk >>> TIPS BERMAIN JUDI POKER AGAR MENANG TERUS
ReplyDeleteSITUS POKER ONLINE TER AMAN 2019 MWpoker ONLINE
AGEN POKER TERBAIK
POKER ONLINE
BANDAR POKER
DAFTAR POKER
Bandar Poker
SITUS Poker Online
Link Alternative JPPOKER
ReplyDeleteNONTON STREAMING ONLINE
NONTON LIVE STREAMING
BERITA TERKINI INDONESIA
KETUAPOKER ADALAH SITUS POKER88 TERPERCAYA DI INDONESIA
ReplyDeletekami menyediakan situs Data hk tercepat 2019
ReplyDelete
ReplyDeleteKlikk >>> Panduan Mwpoker88 Cara Menang Bemain Poker Online, Agen Poker Terbaik
KLIK DISINI SITUS POKER TERPERCAYA 2019
AGEN POKER88 TERBAIK
MWPOKER88
kami menyediakan situs Streaming bola terlengkap di dunia
ReplyDeleteLINK ALTERNATIF KETUA POKER
ReplyDeleteLIVE CHAT KETUA POKER
LINK ALTERNATIF RESMI KETUA POKER
LINK ALTERNATIF KETUA POKER
kami menyediakan situs Data Sgp terlengkap di dunia
ReplyDeleteKLIK DISINI SITUS POKER TERPERCAYA 2019
ReplyDeleteKlikk >>> Panduan Mw poker88 Cara Menang Bemain Poker Online, Agen Poker Terbaik
MW POKER88 AGEN POKER TERBAIK
AGEN RESMI POKER88
SITUS DOMINOqq
AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA YANG TERBAIK-MW POKER
SITUS RESMI POKER 2019
LINK RESMI POKER
agen poker online
Ketuapoker
ReplyDeletePoker Online
Ketuapoker
Poker Online
AGEN DOMINOQQ
ReplyDeleteBANDAR DOMINOQQ
SITUS DOMINOQQ
DAFTAR POKER88
POKER88
BANDAR POKER88
LOGIN POKER88
AGEN POKER88
SITUS POKER88
LOGIN DOMINOQQ
ReplyDeletePOKER TERBAIK
POKER Terpercaya
SITUS Poker Terbaik dan Terpercaya
POKER TERBAIK
ReplyDeletePOKER Terpercaya
SITUS Poker Terbaik dan Terpercaya
http://ariasandyhasim.blogspot.com/2015/09/terapi-aktifitas-kelompok-tak.html
ReplyDelete
ReplyDeletePoker Online Indonesia
situs poker terpercaya 2019
sadis ini caranya!
ReplyDeletesentapoker
ReplyDeleteLINK ALTERNATIF MWPOKER
SITUS LINK MWPOKER
ALTERNATIF MWPOKER
SITUSMW
sampoernapoker
ReplyDeleteidrpoker88
jumpapoker
DIVAPOKER
DUTAPOKER
ReplyDeleteSitus NIRWANA POKER
ReplyDeletePromo NIRWANAPOKER
LAGAPOKER
ReplyDeleteKini Hadir poker 88 ==>>> Situs Poker Asia Online Uang Asli Terbaik Dan Terpercaya.
ReplyDeleteterima kasih dan selamat datang di
ReplyDeleteLive Chat ketuapoker
ketuapoker INDONESIA
mwpoker
ReplyDeleteMWPOKER.COM ADALAH AGEN POKER TERBAIK DAN TERPERCAYA, ANDA BISA BERMAIN POKER ONLINE,
QQ, CAPSA SUSUN, SITUS JUDI ONLINE POKER YANG MENYEDIAKAN PERMAINAN SEPERTI POKER ONLINE,
CEME KELILING, DOMINO BET, BANDAR CEME, BANDAR BLACKJACK, BANDAR CAPSA, CASINO WAR, SAM GONG
DAN YANG TERBARU ADALAH LIVE POKER SERTA JUDI CAPSA. DAFTAR SEKARANG JUGA
DI MWPOKER.COM AGEN POKER INDONESIA TERBAIK!
DISINI KAMI MENYEDIAKAN BERBAGAI GAME DENGAN 7 PERMAINAN GAME JUDI ONLINE DALAM 1 WEB
- Texas Poker
- Domino Bet
- Bandar Ceme
- Capsa Susun
- Ceme Keliling
- Super Ten
- Omaha
**** BONUS TERBESAR REFERRAL 15% UNTUK SEUMUR HIDUP *****
HANYA DI MWPOKER
KELEBIHAN DI SITUS MWPOKER ADALAH :
PROMO MWPOKER :
*Bonus New Member 30%
*Bonus Deposit Harian 10%
*Bonus Turnover up to 0.5% setiap minggu
*Minimal Deposit hanya 10.000
*Minimal Withdraw 20.000
- Pelayanan 24 jam setiap hari
- Di dukung transaksi : BCA - BNI - MANDIRI - BRI
Contact kami :
Line : mwpoker
BBM : mwpoker
Wa : +855 69 303626
AYO TUNGGU APA LAGI!! AYO SEGERA BERGABUNG DAN DAFTARKAN DIRI ANDA BERSAMA KAMI DI http://situsmw.net/
JANGAN SAMPAI KESEMPATAN MENANG ANDA TERLEWATKAN.
situs poker terbaik dan terpercaya
ReplyDeletesitus poker terpercaya 2019
Poker Android
KUDAPOKER
ReplyDeleteKUDA POKER
JADWAL BOLA MALAM INI
ReplyDeleteDEPOSIT PULSA
LINK ALTERNATIF JPBET
ReplyDeleteDAFTAR JPBET
DEPOSIT PULSA
JADWAL BOLA MALAM INI
BOLA MANIA
situs judi online terpecaya
ReplyDeletetnkyou for yoour information
ReplyDeletewayv