Tahapan Perkembangan Anak
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Makalah
ini membahas tentang tahap pencapaian tumbuh kembang yang terdiri dari
a. Tahap
prenatal yaitu yang baru ber usia 0-28 hari.
b. Tahap
post natal yaitu usia 2-22 bulan
c. Tahap
toddler yaitu usia 1-3 tahun
d. Tahap
pra school yaitu usia 3-6 tahun
e. Tahap
school yaitu usia 6-22 tahun
f. Tahap
Adolescent
Setiap
Tahapan –tahapan diatas sangat memerlukan perhatian yang ekstra dari orang tua
sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terkontrol dengan baik dengan
perhatian yang cukup maka anak –anak kita bisa tumbuh kembang dengan sempurna
tidak ada kelainan – kelainan yang tidak kita inginkan.
Makalah
ini juga membahas teori perkembangan anak
yang berisi tentang perkembangan kongnitif pada anak,perkembangan psikoseksual
pada anak ,perkembangan psikososial pada anak, perkembangan psikomoral pada
anak. Dari keempat perkembangan tersebut
tahapan yang berbeda.
Perkembangan
kongnitif yaitu perkembangan pada pola pikir seorang anak dari umur 0-11 tahun
keatas, perkembangan psikoseksual yaitu perkembangan anak dengan bertambah
matangnya fungsi structural yang mendorong
rangsangan, secara umum untuk menjadikan diri seorang anak menjadi
dewasa. Perkembangan psikososial anak
yaitu bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan social.
Perkembangan psikomoral anak yaitu perkembangan anak yang dilihat dari
moralitas anak dalam menghadapi kehidupan.
Penilaian
petumbuhan anak dalam penilaian terhadap pertumbuhan anak terdapat
beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh
kembang anak diantaranya pengukuran antropometrik, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi
Penilaiaan
perkembangan anak
Untuk
menilai perkembangan anak pertama yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara
tentang factor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan
kemudian melakukan test skrining dengan
DDST, Test IQ dan test psikologi lainnya
Masalah
yang sering muncul dalam tumbuh kembang anak
diantaranya gagal tumbuh, gangguan makan, gangguan tidur, enurosis
fungsional, enkopresis fungsional, gagap, mutisme efektit, gangguan
perkembangan spesifik, retardasi mental, autism, gangguan pemusatan
perhatian/hiperaktif, penganiayan dan pengabaian anak.
2.RUMUSAN MASALAH
a. Tahap
apa sajakah dalam pencapaian tumbuh
kembang anak?
b. Bagaimana
teori-teori perkembangan anak?
c. Bagaimana
penilaian pertumbuhan anak ?
d. Bagaimana
perkembangan anak?
e. Masalah
apasajakah yg sering muncul pada anak?
3.TUJUAN
a. Menjelaskan
tentang tahap pencapaian tumbuh kembang anak .
b. Menjelaskan
tentang Teoi-teori perkembangan anak
c. Menjelaskan
tentang penilaian pertumbuhan anak
d. Menjelaskan
perkembangan anak
e. Menjelaskan
masalah yg sering muncul pada anak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1TAHAP-TAHAP
PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Tahap prenatal (0-28 hari)
Pada
masa ini proses adaptasi dari organ tubuh di mulai dari aktivitas pernafasan yg
di sertai pertukaran gas dengan frekuenzi pernafasan 35-50 kali /menit,denyut
jantung antara 120-160 kali per menit, dengan ukuran jantung lebih besar di
banding rongga dada, terjadi aktivitas yg mulai meningkat untuk memenuhi
kebutuhan gizi.
Perubahan
fungsi organ yang lain yaitu ginjal yang belum sempurna, urin masih mengandung
sedikit protein dan pada minggu pertama
akan di jumpai urin yg berwarna merah muda. Kemudian kadar hemoglobin darah
tepi pada neonatus berkisar antara 17-19 g/dl, pada umur seminggu akan mengalami
penurunan leukosit sekitar 14.000/ul ,kadar hematokrit saat lahir 52%.
Perkembangan motorik, bahasa dan adaptasi social
Pada masa ini perkembangan motorik kasar ditandai
gerakan seimbang pada tubuh ,mulai mengangkat kepala, kemudian pada motorik
halus dimulainya tanda – tanda kemampuan
untuk mampu mengikuti garis tengah bila kita memberikan respon gerakan jari. Pada
perkembangan bahasa ditunjukan dengan kemampuan menangis. Pada perkembangan
adaptasi social ditunjukan dengan adanya tanda – tanda tersenyum dan menatap
muka untuk mengenali seseorang.
2. Tahap post natal (2-22 bulan)
Pada tahap ini berat badan bias
mencapai 3 kali berat badan lahir ,secara umum perkembangan bayi pada tahun
pertama adalah terjadi beberapa peningkatan organ fisik/biologis seperti ukuran
panjang badan, peningkatan jaringan subkutan ,pertumbuhan pada fontanel pada
anterior menutup pd usia 9-18 bulan perubahan pd lingkar kepala dan lingkar dada, dimana lingkar kepala sama
besar, pada akhir tahun pertama terjadi perubahan berat otak anak menjadi 25%
berat otak orang dewasa, pertumbuhan gigi susu pada umur 5-9 bulan.
Perkembangan Motorik, Bahasa dan Adaptasi Sosial
Pada perkembangan motorik kasar diawali dengan duduk
tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri, berdiri 2 detik
dan berdiri sendiri. Kemudian motorik halus contohnya mencari benda kecil, mampu
memegang dengan jari dan ibu jari.
Pada perkembangan bahasa mulai mampu mengucapkan
papa mama namun belum spesifik dan mampu mengucapkan 1 hingga 2 kata. Sedangkan
perkembangan adaptasi social contohya
bertepuk tangan, sudah mulai minum dengan cangkir dan menirukan kegiatan orang
lain.
3. Tahap Toddler
Pada
tahap ini pertumbuhan dan perkembangan pada tahun ke 2, pada tahun ke 2 anak
akan mengalami pertmbahan berat badan sekitar 1.5-2.5 kg dan panjang badan 6-10
cm, untuk pertumbuhan gigi mengalami pertambahan 8 buah gigi susu termasuk gigi
geraham pertama, dan gigi taring sehingga semua berjmlah 14-16 buah. Pada tahap
ini juga mengalami perlambatan yaitu perlambatan dlm pertumbuhan fisik dan
pertumbuhan otak.
Perkembangan Motorik,Bahasa dan Adptasi social
Dalam perkmbangan motorik kasar anak sudah mampu
berjalan dengan tegak, pada akhir tahun kedua sudah mampu berlari kecil dan
melompat dan menendang bola. Sedangkan pada motorik halus sudah mampu meyusun/membuat
menara pada kubus. Kemampuan bahasa anak sudah mampu memiliki sepuluh pembenaran
kata ,kemampuan meniru dan mengenal serta responsive terhadap orang lain
sangat tinggi, mampu mengombinasikan
kata – kata dan mampu menunjukkan lambaian anggota badan. Adaptasi social anak
mulai mampu membantu kegiatan di rumah, menggosok gigi dan memakai baju.
4. Masa Praschool
Pada
tahap ini anak mengalami peningkatan berat badan rata – rata pertahunya 2 kg, dimana
system tubuh mulai mengalami kematangan seperti berjalan, melompat dll. Ukuran
tinggi badan juga mengalami pertambahan rata-rata 6.5-7.5 cm setiap tahunya.
Pada masa ini anak mengalami perubahan pola
makan yaitu anak mulai susah makan. Pola
eliminasai sudah mulai menunjukkan kemandirian. Dimasa ini juga mengalami
perkembangan kongnitif dan anak sudah
mulai mempersiapkan diri untuk masuk sekolah. Sedangkan pertumbuhan
psikososial pada anak sudah menunjukkan
adanya rasa inisiatif, konsep diri yg positif serta mampu mengidentifikasi
identitas dirinya.
Perkembangan ,Motorik,Bahasa dan Adaptasi Sosial
Pada perkembangan motorik kasar diawali dengan kemampuan berdiri dg satu kaki
selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki, bejalan dengan tumit ke jari kaki.
Perkembangan motorik halus anak sudah mulai menggerakkan jari kaki,
menggambar 2 hingga 3 bagian, menggunakan tangannya untuk bermain, menempatkan
obyek kedalam wadah, dan membuat coretan di atas kertas .
Pada perkembangan bahasa anak sudah bisa menyembutkan empat gambar, menyebutkan
1-2 warna, mengerti beberapa kata sifat dsb, mengunakan bunyi untuk
mengidentifikasi obyek, orang dan aktivitas, menirukan berbagai bunyi kata,
memahami arti larangan, berespon terhadap pangilan dan anggota keluarga dekat
Perkembangan adaptasi social anak dapat bermain dg
bermain sederhana, menagis bila dimarahin, membuat permintaan sederhana dengan
gaya tubuh , dan mrengenali anggota keluarga.
5. Tahap School
Pertumbuhan
dan perkembangan pada masa sekolah
mengalami percepatan pada umur 10-12 tahun, pada masa sekolah ini
pertambahan berat badan mencapai 2.5 kg per tahun dan tinggi badan 5 cm per tahun.
Pada masa ini aktivitas anak semakin tinggi dan memperkuat kemampuan motoriknya.
Jaringan limfotik pada usia ini semakin besar bahkan melebihi orang dewasa. Kemandirian
anak sudah mulai dirasakan dimana lingkungan luar rumah adalah sekolah sehingga
anak sudah mulai mengatasi maslahnya dan sudah mulai bisa menyesuaikan
lingkungan yang ada, rasa tanggung jawab dan percaya diri mulai tumbuh sehingga dalam menghadapi kegagalan anak
mulai menunjukkan kegelisahan dan kemarahan. Perkembangan kongnitif, psikososial,
interpersonal, psikoseksual, moral dan sepiritual sudah mulai matang. Pada masa
ini anak banyak mengembangkan interaksi social, belajar nilai budaya dan
sepiritual dari keluarganya dan mulai mengambil peran dalam keluarga, terjadi
perkembangan konsep diri dan keterampilan menulis, membaca, menghitung dan
belajar menghargai di sekolah.
6. Adolesent
Pertumbuhan
dan perkembangan pada masa ini terjadi
kematangan dalam beberapa fungsi seperti endokrin, seksual, dan sudah mulai
menunjukkan kedewasaan dalam bermasyarakat. Pada masa ini ada hal yang perlu
perhatian khusus yaitu peristiwa pubertas. Dalam peristiwa ini ada ciri yg
sangat menonjol dari masing – masing jenis kelamin. Pada anak laki-laki ditandai
dengan tumbuh rambut pubis, ukuran penis, testis mulai membesar. Sedangkan
perempuan ditandai dengan ukuran buah dada dan tumbuhnya rambut pubis.
Pada masa ini kan tumbuh beberbagai permasalahan karena akan menuju proses kedewasaan dan anak akan mencoba bahwa dirinya sudah
bisa sendiri, masalah yang sering muncul adalah perubahan bentuk tubuh, gangguan
miopi, penyakit infeksi, defensiasi besi khususnya perempuan, obesitas, kenakalan
remaja dll. Perkembangan khusus pada masa ini yang kematangan identitas seksual
dengan berkembangnya organ reproduksinya. Pada masa ini masa krisis identitas
dimana anak memasuki masa dewasa dan meninggalkan masa kanak-kanak masa ini
sagat membutuhkan bantuan orang tua.
2.2.TEORI-TEORI
PERKEMBANGAN ANAK
1. Perkembangan kongnitif
Perkembangan anak menurut piaget
ada 4 tahap:
a.Tahap sensori motor (umur 0-2 th)
Pada tahap ini anak mempunyai
kemampuan dalam mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan aktivitas
motorik. Semua gerakan ini akan diarahkan
kemulut apa yg dilihat, dirasakan, didengar, disentuh dll. Gerakan fisik
tersebut menunjjukan egosentris pada anak.
b.Tahap praoprasional (2-7 th)
Pada masa ini anak belum mampu
mengoprasionalkan apa yang di pikirkan, perkembangan anak masih bersifat
egosentrik.
c.Tahap konkrit (7-11 th)
Pada masa ini anak sudah memandang
realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan yang sama dengan org lain, sifat
egosentriknya sudah mulai hilang sebab anak sudah mempunyai pengertian tentang
keterbatasan dirinya sendiri.
d.Formal oprasional (lebih dari 11 th)
Pada masa ini anak sudah dalam
perkembangan pikiran dengan membentuk gambaran mental dan mampu menyelesaikan
kegiatan dalam pikirannya.
2.Perkembangan Psikoseksual Anak
Merupakan perkembangan anak dengan
pertambahan pematangan fungsi struktur serta kejiwaan yg menimbulkan dorongan untuk
mejadi diri anak menjadi dewasa. Dalam perkembangan ini ada beberapa tahap :
a.Tahap Oral (0-1 th)
Pada masa ini untuk mendapatkan
kesengan, kepuasan dan kenikmatan diperoleh melalui cara mengisap, mengigit, mengunyah
atau bersuara. Masalah yang sering terjadi pada masa ini aadalah menyapih dan
makan.
b.Tahap Anal (1-3 th)
Kepuasan anak pada masa ini adalah
pada pengeluaran tinja. Pada fase ini tugas yang dapat diselesaikan anak adalah
kebersihan. Masalah yang terjadi pada masa ini adalah gangguan pikiran,
pandangan sempit dan kurang rapi.
c.Tahap Oedipal/phalik(3-5 th)
Kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba – raba, merasakan kenikmatan pada daerah oregenya
,suka pada lawan jenis.
d.Tahap Laten (5-12 th)
Kepuasan anak mulai terintrograsi, anak
masuk dalam pubertas dan berhubungan langsung pada tuntunan social seperti berhubungan dengan sebayanya.
e.Tahap Genital (lebih dari 12 th)
Kepuasan anak pada masa ini kembali
bangkit dan mengarah ke perasaan cinta yg matang terhadap lawaan jenis.
3.Perkembangan Psikososial Anak
Bahwa perkembangan anak selalau dipengaruhi
oleh lingkungan social dan untuk mencapai kematangan pribadi harus melalui
beberapa tahap:
a.Tahap percaya dan tidak percaya (0-1 th)
Pada masa ini bayi mulai
percaya kepada orang tua dan orang yang
mengasuhnya.
b.Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 th)
Pada masa ini anak mulai mandiri
seperti berlatih berjalan sendiri, berbicara dan merasa malu apabila orang tua
terlalu melindungi.
c.Tahap inisiatif(4-6 th)
Anak mulai inisiatif mencari
pengalaman baru secara aktif dalam
melakukan aktivitasnya dan pada masa ini apabila anak dicegah atau dilarang
akan tumbuh rasa bersalah.
d.Tahap rajin dan rendah diri (6-12 th)
Anak berusaha untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan sehingga anak rajin belajar dan apabila hal yang
diinginkan tidak tercapai anak akan merasakan rendah diri.
e.Tahap identitas dan kebingungan peran (adolescence)
Pada masa ini terjadi perubahan
terutama perubahan fisik, kematangan usia, perubahan hormone akan menunjukan
identitas dirinya, seperti siapa dirinya dan apabila tidak sesuai dengan
suasana hatinya maka akan terjadi kebingugan peran.
f.Tahap keintiman dan pemisahan (dewasa muda)
Anak mulai melakukan hubungan
dengan teman sebaya dalam kehidupan social untuk menjalin keakraban dan apabila
anak tidak mampu bergabung maka akan memisahkan diri dari keangotaan atau
kelompok.
g.Tahap generasi dan penghentian(masa dewasa
pertengahan)
Pada masa ini seseorang akan memperhatikan
generasi berikutnya dalam kegiatan
aktivitas di masyarakat dan apabila mengalami kegagalan maka akan terjadi
penghentian dalam aktivitas atau kegiatanya .
h.Tahap integritas dan keputusan(dewasa lanjut)
Pada masa ini seseorang mimikirkan
tugas – tugas dalam mengakhiri kehidupan, perasaan putus asa akan mudah timbul
karena kegagalan dirinya dalam aktivitas.
4.Perkembangan Psikomoral Anak
Tumbuh kembang anak ditinjau dari
segi moralitas anak dlam menghadapi kehidupan. Tahap2 psikomoral menurut
Kohlberg meliputi:
a.Tahap orientasi hukum kepatuhan pd tingkat pemikiran pra konvensional
Pada masa ini anak peka terhadap
peraturan yg berlatar budaya ,menghidari hukuman dan patuh hukum bukan
karena norma tetapi moral yang mendasarinya.
b.Tahap orientasi realivitas dan instrumental pada
tingkat pemikiran pra konvensional
Segala tindakan dilakukan hanya
memuaskan individu tapi kadang – kadang juga untuk orang lain.
c.Tahap orientasi masuk kelompok pada tingkat
pemikiran pra konvensional
Bertingkah laku yg dapat
meyenangkan diri sendiri dan orang lain.
d.Tahap orientasi hukum dan ketertiban tingkat
pemikiran pra konvensional
Pada tahap ini mempunyai
perkembangan pada membuat keputusan yg benar
dan berorientasi pada otoritas yg sudah pasti.
e.Tahap orientasi kontrak social tingkat pemikiran
post kontrovesial otonom
Pada tahap ini lebih mementingkan
kegunaanya dan tindakan yang benar adalah tindakan yang sudah disetujui banyak
orang atau masyarakat .
f.Tahap orientasi asas etika universal pada tingkat
pemikiran post controversial otonom
Pada tahap ini kuputusan yg dimbil
menurut suasana hatinya. Prinsip dan etikanya menurut dirinya sendiri dan berpedoman
pada peraturan yg ada di masyarakat.
2.3.Penilaian
pertumbuhan anak
Dalam
penilaian pertumbuhan anak ada beberapa
cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi tumbuh kembang anak
diantaranya pengukuran antropometrik, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi.
2.3.1.Pengukuran
antropometrik
Pegukuran
ini dapat meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan
atas. dalam pengukuran ini ada 2 cara yaitu pengukuran berdasarkan umur dan tidak
berdasarkan umur.
Pengukuran berat
badan
Pengukuran berat badan ini digunakan untuk menilai
hasil peningkatan dan penurunan semua jaringan yang ada dalam tubuh misalnya
tulang, otot, lemak dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status gizi dan
tumbuh kembang anak. Selain kegunaan
diatas pengukuran berat badan juga digunakan untuk dasar penghitungan dosis dan
makanan dalam tindakan pengobatan .
Penilaian berat badan menurut WHO
dengan baku NCHS dengan cara percentile
sebagai berikut: percentile ke 50-3 dikatakan normal atau kurang dan sama dg 3
masuk dlm kategori malnutrisi.
Penilaian berat badan berdasarkan
WHO dengan cara presentase dari median sebagai berikut: antara 80-80%
malnutrisi sedang dan kurang dari 80% adalah malnutrisi akut
Penilaian berat badan berdasarkan
tinggi badan baku NCHS dengan cara
percentile sebagai berikut: percentile 75-25 dikatakan normal, 10-5 dikatakan
malnutrisi sedang dan kurang dari percentile ke 5 dikatakan malnutrisi berat.
Pengukuran tinggi badan
Pengukuran ini salah satu bgian dari pengukuran
antropometrik yang digunakan untuk pengukuran status gizi. pengukuran ini bisa
dilakukan dengan sagat mudah dalam menilai tumbuh kembang anak.
Pengukuran tinggi badan berdasarkan
WHO dengan baku NCHS dengan cara presentsi dari
median sebagai berikut: lebih dri /sama dg 90% adl normal
sedangkan kurang dari 90% malnutrisi kronis .
Pengukuran
Lingkar Kepala
Pengukuran lingkar kepala digunkan
untuk menilai pertumbuhan otak. Apabila pertumbuhan otak kecil maka menunjukan
retardasi mental, apabila pertumbuhan otak besar (volume kepala meningkat) akibat
penyumbatan pada cairan cerebrospinalis. Penilaian ini bisa dilakuan dengan
kurva lingkar kepala.
Pengukuran
Lingkar Lengan atas
Penilaian ini untuk mengukur jaringan lemak dan otot.
Penilaian ini juga bisa digunakan untuk mengukur status gizi pada anak usia pra
skolah.
2.3.2.Pemeriksaan
fisik
Dalam mengukur tumbuh kembang anak bias dilakukan
dengan pemeriksaan fisik, dengan melihat anggota tubuh dan membandingkan
anggota tubuh yang satu dengan yang lainnya, untuk menentukan jaringan otot
dengan memeriksa lengan atas , pantat dan paha, sedangkan mengukur jaringan
lemak dengan memeriksa triseps. Dalam pemeriksaan fisik juga harus memeriksa
rambut dan gigi geligi.
2.3.3.Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan ini digunakaan untuk menilai tumbuh kembang dengan status keadaan
penyakit, adapunn pemeriksaan yang lain sebagai berikut: pemeriksaan kadar
hemoglobin, serum protein (albumin dan globulin), hormonal dan lain-lain.
2.3.4.Pemeriksaan
Radiologi
Pemeriksaan ini untuk menilai umur tulang, apabila
di curigai ada gangguan pertumbuan.
2.4.Penilaian
Perkembangan Anak
Untuk menilai perkembangan anak
yang pertama dilakukan adalah dengan wawancara tentang factor yang membuat
gangguan dalam perkembangan, lalu melakukan test screening dengan DDST, IQ dan
test psikologi lainnya seperti test evaluasi lingkungan anak. Test evaluasi
tersebut meliput evaluasi fungsi
,metabolic,dll.
Dalam
screening test ada beberapa cara yang dapat digunakan diantaranya intelegensi
Stanford binet, skala itelegensi Wechsler untuk anak sekolah dan pra sekolah, skala
perkembangan menurut gesell, skala bayle, tes bentuk geometrik, tes mengambar
orang, tes perkembngan adaptasi social, DDST, diagnostic perkemmbangan fungsi
muncen tahun pertama. Dalam cara tes diatas yang akan di jelaskkan adalah tes
DDST dan diagnostic perkembangan fungsi muncen tahun pertama.
2.5.Masalah
Tumbuh Kembang Anak
Masalah
tumbuh kembang anak adalah masalah yang perlu diketahui sejak konsepsi hingga
dewasa yang menurut WHO sampai usia 18 tahun sedangkan menurut UU Kesejahteraan
Anak RI No.4 th 1979 sampai dg usia 21th .
Secara
umum terdapat beberapa ciri anak yg mengalami kelainan dan perlu pendeteksian
diantaranya pada usia 1-1.5 bulan belum
bisa terseyum secara sepontan, usia 3 bulan belum bersuara, 4-5 belum
bisa tengkurap dan kepala diangkat, 7-8 bulan anak belum bisa didudukan tanpa
bantuan, 12 bulan belum bisa menjimpit, 15 bulan belum berjalan, 18 bulan anak
belum bisa mengucapkan 1-5 kata, 2 tahun anak belum bisa menyebut namanya
sendiri, 30 bulan anak belum bisa menggambar, 3 tahun belum bias berpakaian, 3.5
tahun belum bisa mengenal warna, 4 tahun belum bisa menggambar orang 3 bagian, 4
tahun anak belum bisa bercerita, maka perilaku diatas perlu pendeteksian untuk
mengenali masalah dalam tumbuh kembang anak. Ada beberapa masalah tumbuh
kembang anak diantaranya sebagai berikut ini:
1.Gagal tumbuh
Dimana
anak gagal tumbuh seperti anak lahir biasanya
padahal sudah cukup bulan, biasanya anak tersebut mengalami gagal pertumbuhan pada fisiknya dengan
malnutrisi dan retardasi perkembangan social atau motorik. Faktor yang
menyebabkan gagal tubuh adalah gangguan psikososial dimana anak tidak
mendapatkan kasih sayang yang semestinya .
2.Gangguan Makan
Gangguan
makan pada anak yang sering kita jumpai yaitu
a. Penolakan
makan yang diakibatkan anak tidak menyukai pemberian secara paksa, tidak menyukai
cara penyajianya, kemudian orang tua tidak sabar memberikanya. Pemberian inilah
yang membuat anak mengalami gangguan
makan.
b.
Pika merupakan keadaan
dimana anak sering kali makan makanan yang tidak bergizi seperti kotoran yang dipungut dari lantai, mainan, dll.
Pika ini dapat menimbulkan keracunan apabila yang dimakan mengandung zat yg
beracun .
c.
Terjadi regurgidasi
yaitu megeluarkan makanan kemulut kembali tanpa di sertai rasa mual yang
ditandai dengan megejan, punggung melengkung ke belakang, mulut terbuka, kepala
menegadah disertai gerakan mengisap hal tersebut apabila terlalu banyak makanan
yg dimuntahkan akan mengakibatkan penurunan berat badan sehingga menimbulkan
malnutrisi.
d.
Aneroksia nervosa dan
bulimia merupakan gangguan yg sering dijumpai pada anak perempuan yang ditandai
dengan penurunan berat badan yang disengaja, kondisi demikian merupakan salah
satu penyebab gangguan makan pada anak.
3.Gangguan Tidur
Ganguan
tidur merupakan gangguan yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak apabila terjadi secara
terus menerus. Gangguan tidur ada 2 hal gangguan tidur yaitu gangguan tidur
terror dan berjalan. Gangguan tidur terror ditandai dengan menangis pada tengah
malam, menjerit, merintih ,dll. Sedangkan gangguan tidur berjalan yaitu
merupakan episode berulang bangkit dari tempat tidur dan berjalan sewaktu
tidur. Jika 2 hal tersebut berlangsung secara terus menerus akan mempengaruhi
perkembangan anak.
4.Enuresis Fungsional
Merupaakan
gangguan dalam pengeluaran urin yang involunter pada waktu siang atau malam
hari pada anak yang berumur lebih dari 4 tahun tanpa adanya kelainan fisik. Kondisi
ini biasanya terdapat Pada anak usia 4 tahun keatas karena kondisi sfingter
eksterna vesika urinaria sudah mampu dikontrol tetapi ada juga yang belum bisa
dikontrol, hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor diantaranya kegagalan
toilet traning. Apabila berlangsung panjang maka akan mengaggu perkembangan
anak.
5.Enkopresis Fungsional
Merupakan
gangguan dalam pengeluaran tinja yang tidak terkontrol tanpa adanya penyebab
organic pada anak yang berusia 4 tahun. Kondisi ini disebabkan oleh factor
psikologis pada anak kerena kegagalan dalam BAB. Apabila hal ini terjadi secara
terus menerus akan menyebabkan terganggunya tumbuh kembang anak.
6.Gagap
Merupakan
gangguan dalam arus bicara yang ditandai dengan pengulangan suara, suku kata
atau bloking dalam bicara. Kondisi ini disebabkan oleh factor psikologis atau
kelaianan neurologis yaitu gangguan dominasi serebral. Apabila hal tersbut
terjadi terus menerus akan menyebabkan ganguan tumbuh kembang anak.
7.Mutisme Efektif
Merupakan
gangguan pada anak yg menolak untuk berbicara pada situasi social seperti
sekolah, hal tersebut disebabkan oleh gangguan psikologis.
8.Gangguan Perkembangan Sepesifik
Gangguan
tersebut meliputi gangguan perkembangan menulis, membaca, behitung, berbahasa,
artikulasi dan motorik yang sepesifik.
Gangguan
keterlambatan menulis dan membaca ditandai denga kesalahan dalam membaca, untuk
mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan terapi wicara. Sedangkan
keterlambatan berhitung keterlambatan
tersebut dapat disebut diskalkulia, kemudian keterlambatan dalam berbahasa ada
2 tipe yaitu tipe reseptif dan ekspresif.
Gangguan
artikulasi juga merupakan gangguan sepesifik, dimana terjadi kegagalan dalam
mengucapkan satu huruf sampai beberapa huruf. Dan gangguan perkeembangan motorik yg spesifik dimana
terjadi hambatan dalam koordinasi motorik dan terjadi dalam retardasi mental.
9.Retardasi Mental
Merupakan
gangguan dalam fungsi intelektual yang sub normal adanya perilaku adaptif
social dan muncul pada masa perkembangan yaitu dibawah uur 18 th.
Terjadi
gangguan fungsi intelektual subnormal disini adalah dilakukan test psikologis
dengan tes angka taraf kecerdasan dimana
anak mempunyai IQ di bawah 70. Kemudian
perilaku adaptif social dilihat dengan cara kemampuan anak dalam melaksanakan
tugas kemandirian atau menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tingkat dlm
retardasi mental dapat dibagi menjadi 4 kelompok retardasi mental diantaranya: retardasi mental ringan dengan
taraf IQ 50-70, taraf IQ sedang 35-49, taraf IQ berat 20-34, sedangkan taraf IQ sangat berat yaitu
kurang dari 20.
Terjadinya
retardasi mental disebabkan oleh beberapa factor diantaranya factor genetic
atau juga kelainan dalam kromosom, factor ibu selama hamil, adanya virus, atau
factor setelah lahir dimana dapat terjadi kerusakan otak apabila terjadi
infeksi seperti terjadi miginitis,ensefalitis,dll.
10.Autisme
Gangguan
ini memiliki gejala tidak mampu bersosialisasi, mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa, berperilaku
berulang – ulang serta bereaksi tidak sesuai dengan rangsangan sekiitar.
Gangguan autisme merupakan suatu keadaan anak dapat berbuat semaunya sendiri
baik cara berfikir atau berperilaku.
Ciri
pada anak autism yaitu: tidak peduli dengan lingkungan sosialnya, tidak
bereaksi normal dalam pergaulannya, perkembangan bahasa dan bicara yang tidak
normal, sedangkan dalam pemeriksaan status mental ditemukan adanya kurangnya
orientasi lingkungan, rendahnya ingatan dan kurang peduli terhadap lingkungan
sekitar.
Autisme
terdiri dari 3 jenis yaitu jenis persepsi, jenis reaksi dan jenis autisme yang
timbul kemudian.jenis persepsi yaitu yang timbul sebelum lahir dengan gejala
adanya rangsangan dari luar baik kecil maupun besar. Jenis reaksi yaitu dengan
gejala penderita membuat gerakan yg berulang-ulang.sedangkan jenis autisme yg timbul
kemudian yaitu jenis ini terjadi apabila anak sudah besar dan akan mengalami
kesulitan dalam mengubah perilakunya.
11.Gangguan Pemusatan
Perhatian/Hiperaktif
Gangguan
ini ditandai dengan gangguan kosentrasi, sifat implusif dan hiperaktivitas.
Anak dengan gangguan ini dapat menunjukan adanya kurangnya koordinasi sensori motorik, kecerobohan,
suka mmengacau, aktivitas motorik tanpa tujuan, hal tersebut dapat diakibatkan
ketidakmampuan dalam mmenyelesaikan tugas – tugas pencapaian tumbuh kembang. Ada
2 macam gejala hiperaktif yakni gejala kurang kosentrasi dan gejala
hiperaktivitas implusif. Gejala kurang konsentrasi disebabkan sering gagalnya
memberikan perhatian secara penuh, sering tidak mendengarkan apabila di ajak
bicara, tidak menaati instruktur yang diberikan. Kemudian gejala hiperaktivitas
implusif adalah tangan dan kaki tidak bisa diam karena gelisah, sering
mengalami kesulitan dalam bermain, sering tidak sabar menunggu giliran dan
sering menggangu orang.
12.Penaniayaan Dan Pengabaian anak
Merupakan
tindakan yang disengaja yang menyebabkan orang lain terluka, cidera fisik atau
emosional. Terdapat 4 macam penganiayaan anak diantaranya penganiayaan secara
fisik, penganiayan emosional, seksualitas dan pengabaian, semuanya dapat dipicu
oleh lingkungn sekitar anak. Akibat dari penganiayaan tersebut adalah apabila
penganiayaan fisik maka akan terjadi cidera, apabila emosional maka yang
terjadi gangguan mental, apabila pada seksualitas maka yang terjadi iritasi pada genetalia eksterna, penyakit genetalia,
kehamilan. Dan gejala pada pengabaian yaitu kurangnya kebersihan anak, gangguan
makan, keterlambatan perkembangan dll.
BAB
III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Dalam tumbuh kembng anak itu ada beberapa tahap, tahap yang pertama yaitu
tahap prenatal, kedua post natal, ketiga toddler, keempat preschool, kelima
school, dan keenam adolescent. Dari keenam tahap tersebut memiliki perkembangan
dan pertumbuhan yang berbeda beda.
Teori-teori perkembangan anak 4 perkembangan yaitu
perkembangan kongnitif, perkembangan kongnitif ada 4 tahap diantaranya tahap
sensori motor, praoprasional, kongkrit dan formal oprasional. Perkembangan yang
kedua yaitu perkembangan psikoseksual anak yg terdiri dari 5 tahap diantaranya
tahap oral, anal, oedipal, laten, dan genital. Teori perkembangan yang ketiga
yaitu perkembangan psikososial anak yang terdiri dari 8 tahap diantaranya tahap
percaya dan tidak percaya, kemandirian rasa malu dan ragu, inisiatif, rajin dan
rendah diri, identitas dan kebingungan peran, keintiman dan pemisahan, generasi
dan penghentian, integritas dan keputusan. Teori perkembangan yg ke 4 yaitu
perkembangan psikomoral anak yg terdiri dari 6 tahap diantaranya adalah. Tahap
orientasi hukum kepatuhan pada tingkat
pemikiran pra konvensional, Tahap orientasi realivitas dan instrumental pada
tingkat pemikiran pra konvensional, Tahap orientasi masuk kelompok pada tingkat
pemikiran pra konvensional, Tahap orientasi hukum dan ketertiban tingkat
pemikiran pra konvensional, Tahap orientasi kontrak social tingkat pemikiran
post kontrovesial otonom, Tahap orientasi asas etika universal pada tingkat
pemikiran post controversial otonom. Dari keeempat teori perkembangan tersebut
memiliki tahapan yang berbeda –beda.
Penilaian pertumbuhan anak memiliki beberapa cara pengukuran diantaranya
pengukuran antropometrik, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan radiologi.
Penilaian perkembangan anak untuk menilai perkembangan anak yang dapat
dilakukan adalah dengan cara wawancara tentang factor kemungkinan yang
menyebabkan gangguan dalam perkembangan.
Masalah-masalah yang sering timbul pada tumbuh
kembang anak diantaraya gagal tumbuh, gangguan makan, gangguan tidur, enurosis
fungsional, enkopresis fungsional, gagap, mutisme efektit, gangguan
perkembangan spesifik, retardasi mental, autism, gangguan pemusatan
perhatian/hiperaktif, penganiayan dan pengabaian anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat aziz alimul A.2012.Pengantar ilmu keperawatan 1.Jakarta ;Salemba Medika.
ReplyDeletePKV Games Online | BANDAR POKER INDONESIA TERPERCAYA
- POKER
- BANDAR CAPSA
- DOMINO QQ
- BANDAR Q
- ADU Q,
- BANDAR POKER
- BANDAR 66
- SAGONG
Min DEPO Rp.10.000, Min WD Rp.20.000.
Promo Dari OvoQQ:
- Bonus TURNOVER Mingguan Sebesar 0,5%.
- Bonus REFERRAL Sebesar 20%.
Daftarkan Diri Anda Dan Teman Anda Sekarang Juga Hanya Di Situs Poker Domino QQ Online Indonesia Terpercaya OvoQQ
Dilayani Oleh CS Kita Yang Profesional, Ramah & Tamah.
Main Dan Menangkan JACKPOT Ratusan Juta Setiap Harinya Hanya Di OVoQQ
Kunjungi kami : PKV GAMES