Saturday, November 14, 2015

MAKALAH KEBUTUHAN TIDUR



MAKALAH
KEBUTUHAN TIDUR



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia membutuhkan waktu 8-10 jam dalam sehari untuk tidur. Dalam menunjang kebutuhan lainnya, tubuh manusia harus mencukupi kebutuhan tidur. Jika kebutuhan tidur tidak terpenuhi maka tidak sedikit manusia yang mengalami gangguan-gangguan tubuh, mengalami kesulitan tidur atau masalah dengan kebiasaan  tidur. Selain fungsi tubuh menurun, kekurangan tidur atau istirahat pada orang sakit juga akan mempengaruhi cepat atau lambatnya penyembuhan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidur agar tidur semakin berkualitas dan bangun dengan kondisi segar. Untuk membuat tubuh menjadi segar diperlukan beberapa syarat seperti memperhatikan asupan nutrisi maupun olahraga.

B.       TUJUAN
1)        Memenuhi syarat sebagai tugas mata kuliah Konsep Dasar Manusia (KDM)
2)        Menambah wawasan mengenai konsep tidur, gangguan tidur dan faktor penyebabnya.
3)        Menjadi bekal untuk kerja dirumah sakit dengan pasien gangguan tidur.
4)        Menambah wawasan untuk mahasiswa/i STIKES Muhammadiyah Klaten maupun masyarakat sekitar.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup. Tidur juga dapat dikatakan sebagai salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani atau mental.

Kebutuhan tidur manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :
a.         Pola tidur yang tidak konsisten
b.         Makan makanan berat terlalu dekat dengan waktu tidur
c.         Tidur dalam keadaan lapar
d.        Kurangnya latihan
e.         Suhu ruangan atau badan terlalu panas atau terlalu dingin
f.          Banyak mengonsumsi kafein
g.         Rokok dan alkohol
h.         Penyakit
i.           Stess psikologis
j.           Lingkungan
k.         Nutrisi

Selain faktor, adapula beberapa karakteristik istirahat atau tidur (Narrow, 1967) :
a.       Merasa segala sesuatu dapat diatasi
b.      Merasa diterima
c.       Mengetahui apa yang terjadi
d.      Bebas dari gangguan ketidaknyamanan
e.       Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan
f.       Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.

Sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, tidur mempunyai beberapa fungsi atau manfaat bagi tubuh, seperti :
a.       Meningkatkan daya konsentrasi
b.      Memulihkan jaringan otot (memperbaiki sel rusak)
c.       Mempercantik kulit
d.      Menurunkan tekanan darah
e.       Meningkatkan gairah seks
f.       Mencegah stress
g.      Meningkatkan energi
h.      Mencegah penyakit (sistem kekebalan tubuh)

Agar kebutuhan tidur menjadi nyaman, ada beberapa cara untuk membuat bangun tidur terasa segar. Antara lain adalah peregangan, bergerak untuk melancarkan peredaran darah, minum air putih jumlah banyak, membuat jadwal tidur teratur akan membuat tubuh lebih mudah terbangun dan merepupkan cahya ketika akan tidur karena cahaya terang bisa mengalihkan perhatian sehingga otak akan lebih sulit untuk beristirahat.

Adapun frekuensi lamanya tidur untuk setiap orang berbeda sesuai dengan usianya.

Usia
Tingkat Perkembangan
Tidur (jam/hari)
0-1 bulan
Masa neonatus
14-18
1-18 bulan
Masa bayi
12-14
18 bulan – 3 tahun
Masa anak
11-12
3-6 tahun
Masa pra sekolah
11
6-12 tahun
Masa sekolah
10
12-18 tahun
Masa remaja
8,5
18-40 tahun
Masa dewasa muda
7-8
40-60 tahun
Masa paruh baya
7
60-80 tahun
Masa dewasa tua
12-14

Selama tidur dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis, antara lain :
a.       Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
b.      Dilatasi pembuluh darah perifer
c.       Kadang-kadang terjadi peningkatan traktusgastrointestinal
d.      Relaksasi otot-otot rangka
e.       Basal Metabolism Rate (BMR) menurun 10-30%
f.       Efek struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tubuh terjadi penurunan
g.      Efek system saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan antara berbagai susunan saraf.

Tidur terbagi menjadi beberapa fase, yang berulang dan membentuk sebuah siklus selama kita tidur. Keadaannya sangat berbeda dengan yang tampak dari luar dimana tidur tampak seperti aktifitas yang pasif dan lurus. Mulai dari transisi dari terjaga menjadi tertidur, tidur lelap hingga mimpi, semuanya memegang pengaruh penting terhadap tubuh dan pikiran. Setiap fase dalam tidur membantu mempersiapkan kita menghadapi aktifitas sepanjang hari. Terdapat dua fase utama tidur, yaitu Non-Rapid Eye Moevement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM).

Fase Tidur Non-REM (NREM)

Non-Rapid Eye Movement terbagi menjadi 4 tahap : N1 – N4 yang masing-masingnya lebih dalam dari yang lainnya.
a.    N1 dimulai saat kita mulai tertidur dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 5 menit. Mata bergerak sangat lambat di bawah kelopak, aktifitas otot menurun, dan pada tahap ini kita sangat mudah terbangun. Banyak orang yang merasakan sensasi seperti ‘terjatuh’ pada tahap ini, yang menyebabkan kontraksi otot secara tiba-tiba (disebut hypnic myoclonia).
b.    N2 tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap awal saat kita benar-benar tidur, dan berlangsung antara 10-30 menit. Pada tahap ini otot tubuh menjadi sangat rileks, aktifitas otak lebih lambat, gerakan mata berhenti, detak jantung melambat dan temperatur tubuh menurun. Seseorang agak susah terbangun di tahap ini.
c.    N3 dan N4 kedua tahap ini merupakan tahap paling dalam dari tidur NREM. Sangat sulit untuk terbangun pada tahap ini, dan jika terbangun kita akan mengalami disorientasi serta membutuhkan penyesuaian selama beberapa menit. Pada bagian terdalam dari tahap ini, aktifitas otak sangat lambat, dan aliran darah lebih banyak diarahkan ke otot, mengisi energi fisik tubuh.
Selama tahap tidur lelap (deep sleep) pada fase NREM, tubuh akan meregenerasi dan memperbaiki sel-sel tubuh, serta memperkuat sistem imun tubuh.

Fase Tidur REM

Fase REM biasanya terjadi 70 – 90 menit setelah kita tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase REM ini, biasanya mata bergerak-gerak/berkedut (itulah mengapa fase ini disebut Rapid Eye Movement) dan napas menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan ritme detak jantung juga meningkat. Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM. Namun otak melumpuhkan otot-otot tubuh, khususnya tangan dan kaki, sehingga kita tidak ikut bergerak saat bermimpi.

Siklus NREM dan REM

fase siklus tidur
Selama tidur, seseorang biasanya melewati setidaknya 3 tahapan dalam NREM sebelum masuk ke fase REM. Siklus atau perputaran antara dua fase ini akan terus berulang selama tidur, yang masing-masingya membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam. Dan siklus ini dapat berulang sekitar 3 hingga 4 kali dalam satu malam.

B.       GANGGUAN TIDUR

1.    Insomnia
Orang yang mengalami insomnia selalu merasa bahwa mereka tidak memiliki tidur yang cukup. Gejala insomnia berupa sering untuk tidur dan sering terbangun ditengah malam. Insomnia merupakan gangguan tidur yang umum dan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Insomnia bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti stress, depresi, gelisah, pola tidur yang buruk atau karena sedang mengalami pengobatan serta mengonsumsi obat-obat tertentu.

2.    Mendengkur
Kebanyakan orang dewasa mendengkur saat tidur. Suara dengkuran berasal dari udara masuk yang menggetarkan jaringan halus di tenggorokan. Mendengkur bisa menjadi masalah karena suara yang dihasilkan tersebut. Selain itu bisa menjadi pertanda utama masalah tidur yang lebih serius yaitu sleep apnea.

3.    Sleep Apnea
Gangguan tidur ini terjadi ketika sebagian saluran pernapasan bagian atas tersumbat menghalangi proses pernapasan dalam waktu singkat dan membuat seseorang terbangun dari tidurnya. Apnea berartitanpa napas. Sleep apnea bisa terjadi berulang kali selama tidur, sehingga penderitanya selalu merasa sangat ngantuk disiang hari. Orang yang tidurnya mendengkur lebih beresiko mengalami gangguan tidur ini. Penelitian menunukkan bahwa gejala sleep apnea yang parah dan tidak diobati dapat dihubungkan dengan penyakit serius seperti hipertensi stroke dan penyakit jantung.

4.    Narkolepsi
Narkolepsi merupakan gangguan tidur kronis, berupa rasa kantuk yang berlebihan disiang hari. Gejala tersebut bisa terjadi dimana saja, bahkan ditempat kerja. Kondisi ini sering disebut dengan sleep attack atau serangan tidur. Narkolepsi diduga akibat dari gangguan pada system saraf pusat (otak) yang menyebabkan terganggunya siklus tidur normal tubuh.

5.    Parasomnia
Jenis gangguan tidur ini merupakan kelainan pada perilaku tidur seseorang, sehingga mengganggu ritme tidur. Gejala yang umum adalah berjalan saat tidur (sleep walking), mimpi buruk, mengigau, dan lain sebagainya. Gejala parasomnia biasa terjadi pada fase tidur NREM dan lebih sering terjadi pada anak-anak usia 3-5 tahun. Seorang anak yang mengalami mimpi buruk bisa bangun sambil berteriak, namun tidak dapat menjelaskan ketakutannya. Kondisi ini sebenarnya lebih menakutkan bagi orangtua dibandingkan sang anak, karena kebingungan yang ditimbulkan akibat perilaku tidur anak tersebut.

6.    Hipersomnia
Jika insomnia merupakan gejala sulit tidur, hipersomnia adalah kebalikannya (kebanyakan tidur). Penderita hipersomnia biasanya memiliki waktu tidur yang lebih lama dari orang lain bahkan sering tidur disiang hari. Kondisi ini bisa disebebkan oleh beberapa halseperti gangguan pada system saraf atau pada system metabolisme tubuh namun, penyebab pastinya belum diketahui.

Jika seseorang mengalami kurang tidur, tubuh akan terasa tidak nyaman dan menyebabkan beberapa akibat, seperti berkurangnya daya tahan tubuh, meningkatnya stress, naiknya berat badan, konsentrasi akan menurun, akan membuat murung, dan mempersulit untuk berolahraga. Adapun gejala-gejala kurang tidur yaitu :
a.       Kelopak mata berair dengan pandangan kabur.
b.      Menguap berlebihan sepanjang hari
c.       Kulit akan terpengaruh, garis kerut mulai muncul dengan lingkaran hitam dibawah mata
d.      Kesulitan berbicara atau memahami
e.       Bingung dan kecemasan yang parah
f.       Linu pada badan dan sembelit
g.      Sakit kepala

Apabila seseorang mengalami kurang tidur akan menimbulkan gejala yang terlihat jelas seperti lingkaran hitam pada mata, selain karena kurang tidur, lingkar hitam pada mata juga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a.       Penuaan
Kulit di sekitar mata sangat tipis dan halus. Begitu usia menua, kulit di sekitarnya jadi lebih tipis sehingga membuat pembuluh darah makin terlihat. Itulah sebabnya lingkarang hitam jadi terbentuk.
b.      Kekurangan nutrisi
Lingkarang gelap bawah mata juga bisa disebabkan karena kekurangan nutrisi. Konsumsilah makanan kaya vitamin A, C, K dan E untuk membantu mengurangi tampilannya. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran beraneka warna karena mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
c.       Alkohol dan rokok
Pesta sampai larut malam, merokok dan minum minuman beralkohol bisa merusak kulit yang akan berdampak pertama kali pada area bawah mata. Lingkarang gelap bawah mata bisa menjadi tanda kalau Anda mengalami dehidrasi. Minuman beralkohol dan mengandung kafein tinggi bersifat diuretik. Yaitu menambah frekuensi buang air kecil yang membuat Anda kekurangan cairan.
d.      Terpapar sinar matahari
Terpapar sinar matahari terlalu lama bisa menyebabkan pigmentasi pada permukaan kulit dan menimbulkan lingkaran gelap bawah mata. Ada dua lapisan kulit, epidermis dan dermis. Ketika melanin terlalu banyak diproduksi di bagian epidermis, maka kulit akan terlihat cokelat. Tapi apabila sampai ke dermis maka warnanya akan menjadi biru atau biru keabuan.
e.       Perubahan hormone
Pada wanita, kulit bisa mengalami perubahan yang signifikan karena kehamilan dan menstruasi. Salah satunya adalah penggelapan di sekitar bawah mata.
f.       Lingkungan
Setiap kondisi yang membuat mata terasa gatal bisa menyebabkan lingkarang gelap akibat gesekan tangan saat mengucek mata. Selain itu lingkarang gelap bawah mata juga bisa menandakan Anda menderita alergi terhadap makanan atau kondisi tertentu.
g.      Anemia
Kekurangan zat besi adalah salah satu tanda anemia. Dan anemia merupakan penyebab paling umum timbulnya lingkaran gelap bawah mata. Untuk mengatasinya, ubahlah pola diet Anda. Perbanyak sayuran berwarna hijau dan produk susu olahan agar kebutuhan zat besi tercukupi setiap harinya.



DAFTAR PUSTAKA

Alimul. H. Aziz (2006) Pengantar KDM dan Proses Keerawatan, Salemba Medika Jakarta.
Doengos. E. Marfln, dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.

No comments:

Post a Comment