Tuesday, October 13, 2015

Askep persalinan





A. Pengkajian kala I

-          Keluhan utama
-          Riwayat Obstetri: GPA, HPHT, HPL
-          Pemeriksaan fisik:
o   Head to toe
o   Palpasi
o   Observasi His dan DJJ (Denyut Jantung Janin)
-          Periksa dalam
-          Partograf
Prioritas Keperawatan
-          Meningkatkan kesiapan emosi dan fisik klien/pasangan terhadap persalinan
-          Meningkatkan dan mempermudah kemajuan persalinan normal
-          Mendukung kemampuan koping klien/pasangan
-          Mencegah komplikasi maternal/janin
Diagnose keperawatan
-          Cemas b.d krisis situasi, kebutuhan tidak terpenuhi
-          Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b.d kesalahan informasi
-          Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d penurunan intake, peningkatan kehilangan cairan
-          Resiko tinggi infeksi maternal b.d prosedur invasif, PD berulang, kontaminasi fekal, rupture membrane amniotic
-          Nyeri akut b.d dilatasi servik, tekanan pada jaringan sekitar
Prinsip intervensi kala I
-          Berikan dukungan dan hal-hal yang embuat nyaman pasien serta informasikan kemajuan persalinan
-          Lengkapi partograf:
o   Periksa tekanan darah, nadi dan suhu ibu
o   Monitor: kekuatan, lamanya, intervensi his
o   Monitor:DJJ, periksa dalam tiap 2 jam
-          Tentukan bagian presentasi janin

B. Kala II
Data focus:
-          Servik tidak teraba
-          Tanda-tanda kala II
-          Muncul keringat tiba-tiba
-          Muntah
-          Aliran darah meningkat, ekstermitas gemetar
-          Gelisah dan ada upaya mengejan
Diagnose keperawatan kala II
-          Kurang pengetahuan tentang efek bersuara selama mengejan
-          Ketidakmampuan untuk bertahan dalam proses melahirkan
-          Nyeri
-          Cemas
-          Resiko tinggi cidera: janin/ibu
Prinsip intervensi kala II
-          Berikan dukungan pada ibu
-          Jaga kebersihan pada ibu
-          Massage pasien untuk menambah rasa nyaman
-          Atur posisi pasien
-          Jaga VU tetap kosong
-          Berikan minum cukup

C. Kala III
Tanda-tanda kala III
-          Fundus uteri semakin rendah
-          Uterus lebih bundar
-          Keluar darah tiba-tiba
-          Tali pusat tambah panjang
Diagnose keperawatan kala III
-          Atonia uteri
-          Retensi urin
-          Nyeri
-          Resiko tinggi cidera
-          Resiko perubahan peran orang tua
-          Perubahan proses keluarga
Kriteria hasil kala III
-          Ibu tidak ganti pembalut tiap jam
-          Wanita berkemih dengan spontan
-          Ibu mengekspresikan kewanitaannya
-          Ibu menunjukkan ikatan batin dengan bayi
Prinsip intervensi kala III
-          Berikan oksitosin
-          Lakukan PTT
-          Lahirkan plasenta setelah plasenta lepas
-          Rangsang uterus ibu biar berkontraksi

D. Kala IV
-          Adalah waktu setelah plasenta lahir 1-2 jam post partum
-          Waktu pemantauan:
o   1 jam I tiap 15 menit
o   1 jam II tiap 30 menit
-          Hal-hal yang harus dikaji:
o   Tekanan darah
o   Denyut nadi
o   TFU dan kontraksi àmassage uterus
o   Jumlah pendarahan
-          Segera minta pertolongan, jika:
o   Demam
o   Perdarahan aktif
o   Keluar banyak bekuan darah
o   Bau busuk dari genitalia
o   Pusing, lemas
o   Kesulitan menyusui
o   Nyeri hebat dipanggul, lebih hebat daripada kontrasinya
Prioritas keperawatan
-          Meningkatkan kesatuan dan ikatan keluarga
-          Mencegah/mengontrol perdarahan
-          Meningkatkan kenyamanan
Diagnose keperawatan kala IV
-          Perubahan proses keluarga
-          Resiko kekurangan volume cairan
-          Nyeri akut
Prinsip intervensi kala IV
-          Bonding attachment---mulai kala III
-          Interaksi dengan keluarga bayi
-          Berikan makan minum cukup
-          Observasi jumlah perdarahan
-          Observasi kontraksi dan TFU
-          Ajarkan massage uteri
-          Observasi derajat nyeri dan skalanya
-          Ajarkan manajemen nyeri: distraksi, relaksasi

 

No comments:

Post a Comment